Penanganan gigitan ular berbisa - SOP/standart operasioal prosedur gigitan ular berbisa

Standart  Operasional Prosedur/SOP Penanganan Gigitan Ular Berbisa

A. Pengertian
Gigitan ular berbisa merupakan sindrom klinik yang terjadi akibat gigitan ular berbisa. Bisa ular dapat merusak jaringan lokal berakibat disfungsi Multi organ hingga kematian.




B. Tujuan
Mengatasi dan mengurangi kerusakan jaringan dan disfungsi organ pasien akibat toksin ular berbisa. Menambah kemungkinan survival  akibat gigitan ular berbisa.

C. Kebijakan
Dokter lokasi melakukan pertolongan medis awal dan konsultasi dengan internis.

D. Petugas
1. Dokter
2. Perawat

E. Peralatan 
Persiapan Alat:
1. Splint atau turniket
2. Elastik perban
3. Infus set dan cairan infus
4. Obat-obat an life saving
5. SABU (Serum anti bisa ular)

F. Prosedur
1. Penderita dilayani sesui dengan prosedur layananan dilokasi
2. Baringkan pasien dengan posisi semi fowler
3. Berikan oksigen 4 lpm dan periksa tanda vital
4. Lakukan resusitasi bila terjadi hipotensi dan syok, gagal nafas, henti jantung atau perburukan kondisi mendadak
5. Berikan injeksi TT 0,5 ml dan pertimbangkan pemberian SABU jika di temukan tanda gigitan ular berbisa
6. Cara pemberian SABU:
7. SABU 10 ml (2 vial) Iv dalam 500 ml NaCl 0,9% atau dextrose 5% dengan kecepatan infus 40-80 tetes/menit. Maksimal dosis 100 ml SABU (20 vial)
8. Infiltrasi lokal SABU tidak dianjurkan
9. Berikan antihistamin iv atau kortikosteroid iv bila muncul reaksi alergi SABU atau serum sickness
10. Persiapan proses evakuasi medis ke rumah sakit.

Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "Penanganan gigitan ular berbisa - SOP/standart operasioal prosedur gigitan ular berbisa"

Post a Comment