NOVEL PENDIDIKAN LENGKAP RESENSI, SINOPSIS, DAN UNSUR UNSUR INTRINSIK & EKTRINSIK NOVEL SEKOLAH AYO SEKOLAH (KISAH PONARI BATU AJAIB) KARYA : ADI SUSANTO MAN TEMPURSARI NGAWI
Resensi Novel Sekolah Ayo Sekolah
Judul : Sekolah ayo
Sekolah
Penulis :
Penerbit :
Tanggal
terbit :
Jumlah
halaman :
Kategori
: Novel Pendidikan
Harga : Rp 60.000
Tanggal
Pembelian : 4 Januari 2012
Synopsis Sekolah Ayo Sekolah
Menceritakan
tentang suatau desa yang setiap hari hujan membuat sungai meluap banjir. Padi
dan tanaman yang lainnya mati karena terlalu banyak air dan selalu gagal panen.
Suatu hari ada nak yang ingin membantu bapaknya mencangkul di sawah tetapi
bapaknya melarang namun anak itu tetap ingin membantu karena merasa kasihan
terhadap bapaknya yang mencari makan untuk keluarga seharihari.
Keesokan
hari hujan terus mengguyur desa Balongsari tetapi rumah Ponijo bocor dimanamana
dan bukubukunya pun basah disisilain adik ponijo sakit dan ibu merawatnya tapi
adiknya malah kejang seperti orang kesurupan dan demam tinggi namun apadaya
ayahnya tak punya uang untuk berobat. Tetapi ibu nya terus menyuruh ayahnya
untuk membawa kemana saja yang penting sembuh. Akhirnya ayahnya luluh dan
membawanya ke seorang dukun mbah Roso dan ibu nya disuruh meminjam uang ke Koh
Tjik Hwa lima ratus ribu dan di bayar panen, kemudian ibu langsung ke Koh Tjik
Hwa sesampainya di depan pintu orang cina itu ia mengetuk pintu dan
memanggil-manggilnya namun hujan sangat deras membuat suaranya tidak terdengar
lalu ibu kedinginan karena kehujanan dan jatuh pinsan. Dan suatu saat keluar
seorang gadis cantik yang penasaran dengan suara benda jatuh di depan rumahnya,
terlihat sesosok ibu yang tersungkur di depan pintu seperti mayat si gadis itu
pun memanggil ayahnya keluar untuk menolong dan membawanya ke dalam lalu gadis
itu disuruh untuk membuat jahe untuk Rukmini rukmini pun sadar dia bingung
mengapa Koh Tjik Hwa berubah baik karena pada saat dulu ia meminjam unag ia di
marah-marahi. Lalu tak beberapa lama ia teringan terhadap suaminya untuk
meminjam uang.Rukmini lansung menyampaikan maksudnya akhirnya Rukmini di
pinjami uang dan segera pulang tetapi hari sudah terlarut malam, Koh Tjik Hwa
melarang untuk pulan dan menyuruh ia menginap untuk pulang esok hari.
Pagi pun
datang embun masih tebal menyelimuti pohon pohon dan burung burung ker kicau
riau, rukmini bergegas pulang dan berpamitan dengan Koh Tjik Hwa, sesampainya
di rumah Rukmini langsung memberikan uangnya ke suaminya tetapi malah uangnya
di hamburkan ke uadara dan menuduh Rukmini selingkuh juga memarah marahi habis
habisan sampai tetangga mendengar dan berdatangan untuk melihat. Lau Darsus
ingi ke rumah Koh Tjik Hwauntuk memarahinya tapi Ponijo melarang ayahnya tapi
malah Ponijo di marahi dan disuruh minggat dan Ponijo pun minggat, biar ayah
sadar atas perbuatannya dan ia minggat kerumah temannya Sofyanyang kaya raya
namum Ponijo masih memikirkan keluarganya.
Keesokan
harinya ponijo pergi kesekolah dengan sofya ddengan menggunakan mobilnya,
sesampainya di sekolah mereka bertemu dengan temannya ada yang lucu dan aneh
seperti rajid yang berambut gimbal kemanamana membawa kelereng dan dullah nak
aneh yang banyak berdiam diri tetapi jika jam kosong berubah menjadi berisik,
dia raja cerita dan juga temannku serpin dia penggemar Harry potter dan aku pun
di juluki mbah pon. Sesaat bu Ningrum guru matematika datang namun aku pun
tidak suka dengan pelajaran ini malah aku ngelamun lalu tidur akhirnya aku
dipanggil bi ningrumuntuk menjawab 45X2 berapa namun aku tidak tahu berapa
jawabannya tetapi aku menebak 90 ternyata benar. Belpun berbunyi waktunya
istirahat. Namun Ponijo di panggil bu Ningrum dan de beri surat penting.
Waktunya istirahat habis dan masuk kelas pelajaran IPS namun Ponijo masih
penasaran isi suratnya, pelajaran pun selesai dan waktunya pulang Ponijo
bergegas pulang dan membaca suratnya dan ternyata surat itu dari bapaknya yang
ingin ponijo pulang dan Ponijo pulang kerumahnya sesampainya di rumah ibu
langsung memeluknya karena kangen. Tetapi adiknya belum juga sembuh siang
harinya Ponijo pergi kesawah ingin melepaskan beban pikirannya lalu temannya
menemuinya untuk bermain layang layang dan untuk mengalahkan layang layang
milik anajk desa tetangga lalu mereka bersaing namun tak ada yang putus tapi
kemudian hujan dan kilat menyambar nyambar di atas tempatnya berdiri, ia terus
pinsan seletah sadar ia melihat ada sebuah
batu yang berkilap seperti permata di sekitar ceruk warnanya coklat dan
permukaannya tak datar dan Ponijo mengambilnya lalu mencari temantemannya untuk
di ajak pulang, sesampainya di rumah ia menceritakan apa yang sudah di alaminya
dan menyuruh ibu nya untuk meminumkan air yang sudah di celupkan batu yang
sudah di temukannya tadi kepada ganis beberapa jam kemudian ganis mengerang
ngerang panasnya juga turun, kemudian ada dokter yang datang ingin mengobati
adik nya tetapi ayah malah meragukan kebaikannya. Ternyata dokter itu suruhan
Koh Tjik Hwa lalu ayah memperbolehnya untuk di periksa ternyata terkena
penyakit demem berdarah tetapi Ponijo membantahnya karena dokternya ngawur.
Terus genis
sekarang mulai sembuh karena batunya dokter joko un pulang dan Ponijo tidur
namun pada saat ibu memasak genis memanggilnya lalu ibu meninggalkan masakanya
ternyata ganis sudah sadar ibupun memanggil ayahnya mereka menangis haru, lalu
ibu membangunkan Ponijo, ganis pun ngobrol dengan Ponijo tentang penyakitnya,
dia sembuh karena batu ajaibnya namun ibu membantahnya karena yang menyembuhkan
dokter namun Ponijo tetap percaya bahwa yang menyembuhkan batunya ponijopun
tertutup matanya sudah tajk bisa membedakan mana yang benar dan mana yang
salah.
Keesokan
harinya ponijo berangkat sekolah lalu ibu mencari dimana Poniji menyimapan
batunya ternyata di lemari di dalam kotak kecil berwarna biru ibu pun
mengambilnya dan membuangnya keluar jendela kini ganis mulai sembuh dan ia
pergi keluar untuk melihat bunga sepatu yang sobek mahkotanya lalu ia melihat
batu mengkilat di tanah dan mengambilnya dan menyimpannya di kantong, sepulang
sekolah Ponijo tidak langsung pulang tapi ingin ke rumah Mbah Roso di bukit
salak sebelah utara kota Jombang Ponijo dan temannya berangkat mereka berjalan
terus sampai tengah hutan akhirnya ketemu rumahnya dan mereka masuk terliahat
seorang pria bungkuk tua hadir membawa lampu templok dengan semprong dan
menanyai kami, mengapa kami kesini mereka menjawab “ingin menanyakan tentang
kesaktian batu petir” tetapi mbah Roso tidak bisa membantu dan menyuruh pulang.
Disini lain
desa balongsari tersebar luas tentang Ponijo yang bisa menyembuhkan adiknya
dengan batu petir yang dia dapat saat tersambar petir lalu banyak penduduk yang
datang ke rumah Ponijo untuk melihat namu Ponijo belum pulang dan ayahnya
bingung, suatu malam yang gelap Ponijo dan temannya pulang tetapi saat pulang
Ponijo bingung mengapa banyak oranmg yang tidur di depan rumahnya lalu ia
langsung masuk ke kamar ibunya ibunya pun menanyakan dan memarahinya, setelah
itu Ponijo masuk kekamar dan mencari batu nya tetapi tidak ada lalu kekamar
ibunya tapi juga tidak ketemu lalu Ponijo bertanya kepada ibunya dimana batunya
ibunya menjawab susdah di buang dan Ponijo di marah marahi dan ia pergi
kekamarnya dan menangis namun ganis terbangun dari tidurnya dan bertanya kepada
Ponijo mengapa menangis karena batunya hilang lalu ganis memberi tahu bahwa
batunya di bawanya.
Keesokan
harinya seperti biasa ponijo berangkat sekolah diantar oleh bapaknya dengan
sepeda butut milik neneknya pada zaman dahulu, sesampainya di sekolah ayanhnya
langsung pulang lalu banyak warga datang berbondong bondong ada dari desa
balongsari ada dari desa tetangga dan ibu pun kewalahan dengan tamunya untuk
menyuguhkan minuman lalu tetangganya mendengar lalu membantunya menyiapkan beberapa yang di perlukam seperti
piring, gelas, tikar, kursi dan tenda yang nyewa dari balai desa namun masih
ada yang kurang yaitu Ponijo yang belum pulang dari sekolah sekolah namun orang
orang yang ingin berobat pada berobat pada Ponijo masing menungu Ponijo pulang.
Dan sampainya Ponijo di rumah Ponijo langsung di panggul oleh banyak orang,
lalu ponijo gfanti seragam dan menyuruh semua untuk antri hingga natriannya
sangat panjang, Ponijo pertama kali mencelupkan batu itu kedalam gelas serta
berdoa orang tersebut agar sembuh setelah selesai orang itu sembuh dan
berteriak hore..... sambil berlompat lompat orang lainpun semaki iri, Ponijo
pun melanjutkan pengobatannya samapai magrib
pengobatanya pun berakhir kemudian ia langsung beristirahat karena
kecapean keesokan harinya Ponijo pun bangun kesiangan dan bergegas berangkat
sekolah sesampainya di sekolah Ponijo pun bergegas masuk kels nmaun ia sudah
terlambat tapi ibi ngurum tidak menghukumnya Ponijopun heran mungking karena ulangan
atau lupa terhadap hukumannya.
Ulangan pun
dimulai namun Ponijo tidak bisa menerjakannya satu pun lalu Ponijo bertanya
terhadap sofyan namun tidak di beri contekan, akhirnya ponijo pun menyesal
karena tadi malam tidak belajar. Selesai ulangan kertas ponijo tetap kosong,
dan bu Ningrum akan memberi nilai seadanya ponijo berfikir juka ia mendapat
nilai jelek maka dia tidak bisa naik kelas dan membuat malu orang tuanya siang
pun datang waktunya pulang sekolah namun Ponijo tidak mau pulang dan bersedih karena
nilainya jelek dan akhirnya sofyan membujuknya ponijo pulang tapi Ponijo tetap
tidak mau lalu Sofyan keluar dan menemui siswati untuk membujuknya dan
menasehatinya, beberapa lam kemudian siswati berhasil membujuk Ponijo pulang,
sofyan pun lega dan memanggil Ponijo teman yang lain juga lega dan langsung
pulang.
Kesibukan
tidak terduga di desa Balongsaribanyak orang berlalu lalang untuk berobat
kepada Ponijo tetapi Ponijo tidak kunjung datang dan pak kacies menyuruh anak
buahnya untuk mencari Ponijo dan pak kades memimpin untuk mengendalikan masa
untuk sabar namun amarah masa semakin menjadi jadi sampai pintu di gembar dan
rumah Ponijo di lempai batu, orang tua Ponijo ketakutan karena amukan masa
akhirnya Ponijo datang dan di marahi oleh bapak dan ibunya karena tetap keras
kepala membantu pegobatan dan Ponijo pun malah ingin tidak sekolah lagi lalu
bapak kades menemui Ponijo untuk mengobati, tetapi bapaknya tidak menyetujuinya
tetapi hanya sekali ini saja besok tidak dan pak kades memberi uang namun Darsus
tidak menerimanya karena tidak semua jiwa orang miskin bisa di beli dengan uang.
Ponijopun
mengobati orang orang dan mereka hanya membayar 2000 tdk lam kemudian Ponijopun
memasukkan batunya kedalam wadah yang berisi air. Disisi lain Siswati yang
memikirkan bapaknya yang sedang sakit lumpuh karena darah tinggi {diabetes}
lalu ia teringat kedapa Ponijo si dukun cilik akhirnya ia pergi kerumah Ponijo.
Dan Ponijo masih mengobati orangorang namun beberapa lam kemudian Ponijo mulai
bosan dan mogok mengobati dan ingin bermain layanglayang tetapi kemudian Ponijo
melanjutkan pengobatannya dan siswati juga ikut antri yang sangat panjang
mengakibatkan ia pinsan dan di bawa ke tenda darurat namun orang mungkin banyak
pinsan dan pak kades menyuruh yang pinsan dulu lalu siswati sadar dan melihat
Ponijo di panggul.
Siswati
menyuruh Ponijo untuk menyembuhkan bapaknya lalu Ponijo memberi air yang sudah
di celupi oleh batunya dan Ponijo mendoakan semoga ayahnya cepat sembuh,
siswati pu lekas pulang hari sudah malam akhirnya pengobatan di hentikan dan
pak kades membuka kotak sumbangan dan memberi sebagian kepada Darsus namun
Darsus tak mau menerimanya. Lalu Ponijo sadar atas perbuatannya dan
menghentikan praktek pengobatannya syiriknya dan ingi sekolah saja untuk
mengapai cita-citanya dan memberi kades bahwa batunya sudah di buang ke jamban
keesokan harinya Ponijo pun sekolah ia membawa batunya dan membuangnya bersama
batu-batu. Kemudian bu Ninggru datang dan membagi nilai ulang namun nilai
Ponijo IPS 5 dan Matematika 0 namun bu ninggrum memberi kesempatan untuk
ulangan susulan.
Siang
harinya oang-orang semakin gila sampai air bekas mandi Ponijo di gunakan untuk
pengobatan seta jamban pun juga di gunakan untuk pengobatanb mereka pun nekat
menyeburkan diri kedalam jamban yang berisi tinja dan membasuh basuhkan kotoran
manusia keseluruh tubuhnya. Berita itu pun berkembang ke berbagai media massa
seperti media cetak dan elektronik dan ada stasiun televisi yang meliput
memberitahukan bahwa kolam tinja bisa menyembuhkan berbagai penyakit dan
disiarkan di seluruh indonesia.
Lalu Ponijo
dan keluarganya prihatin dan ingin mengklarifikasi akan fitnah yang menyebar
Ponijo pun mengatakan bahwa sebenarnya batu itu tidak bisa menyembuhkan
melainkan allah yang menyembuhkan. Setelah itu Ponijo dan keluarganya kembali
seperti semula dan ponijo ingin konsentrasi dengan sekolahnya.
“ TAMAT”
Tokoh-tokoh
yang terdapat dalam novel “Sekolah ayo Sekolah”
1. Ponijo
2. Ganis {adik Ponijo}
3. Darsus { ayah ponijo}
4. Rukmini { ibu Ponijo}
5. Lek Astman {paman ponijo}
6. Koh Tjik Hwa { orang cina}
7. Mei Lan { anak Koh Tjik Hwa}
8. Pak Kades
9. Kang Darmo { anak buah pak Kades}
10. Kang Tono { anak buah pak Kades}
11. Lek Legono {Tetangga}
12. Mbah Roso
13. Bu Ningrum{guru sekolah Ponijo}
14. Sofyan {temen dekat Ponijo}
15. Siswati {temen dekat Ponijo}
16. Dullah{temen dekat Ponijo}
17. Sardin {temen dekat Ponijo}
18. Rajid {temen dekat Ponijo}
Unsur-unsur
Intrinsik
1. Tema : menolong orang penting
tapi sekolah lebih penting{utamakan sekolah}
2. Alur : Alur Maju
3. Penokohan :
1.
Ponijo :
anak yang keras kepala
2.
Ganis : baik
3.
Darsus
: teguh pendirian,
bijaksana
4.
Rukmini : penyayang
5.
Lek
Astman : bijaksana
6.
Koh
Tjik Hwa : baik
7.
Mei
Lan : baik
8.
Pak
Kades : memaksakan kehendak
9.
Kang
Darmo : penurut
10.
Kang
Tono : penurut
11.
Lek
Legono : suka memaksakan kehendak
12.
Mbah
Roso : bijaksana
13.
Bu
Ningrum : baik dan pengertian
14.
Sofyan :
baik hati
15.
Siswati
: penyayang dan baik hati
16.
Dullah : baik hati
17.
Sardin
: baik hati
18.
Rajid
: baik hati
4.
Latar
atau setting :
a.
waktu
: pagi, siang, sore, malam.
b.
Tempat
: sawah, sekolah, rumah, hutan, pedesaan.
5.
Amanat
:
a.
menolong
orang memang penting tapi sekolah itu lebih penting.
b.
Sekolahlah
dan raih cita-citamu setinggi langit.
Unsur –
unsur ekstrinsik :
Suatu keluarga yang
hidup di pedesaan yang setiap hari di guyur hujan, keluarga ini hidup miskin,
orang tuanya bekerja sebagai buruh tani dan memiliki dua orang anak, suatu hari
salah satu anaknya menemukan batu yang sanggup menyembuhkan segala penyakit,
dan tak lama kemudian rumor beredar dan banyak sekali warga yang berdatangan
untuk berobat dan akhirnya anak itu memilih tidak sekolah karena senang bisa
membantu orang-orang tapi kemudian dia sadar bahwa sekolah itu lebih penting
karena sekolah adalah kunci menuju citacita.