Laporan Pendahuluan tentang Polyuria
POLYURIA
A. PENGERTIAN POLYURIA
Poliuria adalah keadaan di mana volume air kemih dalam 24 jam meningkat
melebihi batas normal, disebabkan gangguan fungsi ginjal dal mengkonsentrasi
air kemih. Defenisi lain poliuria adalah volume air kemih lebih dari 3 liter
per hari, biasanyamenunjukan gejala klinik bila jumlah air kemih antara 4-6
liter per detik. Poliuria biasanya disertai dengan gejala lain akibat kegagalan
ginjal dalam memekatkat air kemih antara lain rasa haus, dehidrasi dan
lain-lain.
Menurut Patrick Davey, dalam bukunya, Medicine at a Glance,
Poliuria adalah suatu keadaan dimana volume urin lebi dari normal, dan biasanya
lebih dari 3 L/hari.
B. ETIOLOGI POLYURIA DAN POLYDIPSI
1.
Cuaca dingin
2.
Intake cairan yang berlebih
3.
Gangguan sekresi ADH oleh
berbagai sebab (Trauma kepala, tumor hipofisis)
4.
Psikogenik
5.
Gangguan sistem urinarius
Penyebab poliuria yang sering adalah diabetes melitus, diabetes insipidus
sentral (diabetes insipidus neurogenik, diabetes insipidus cranial, atau hipotalamik),
diabetes insipidus nefrogenik (diabetes insipidus renal, diabetes insipidus
resistensi ADH), polidipsi primer atau diabetes insipidus dipsogenik. Diantara
berbagai penyebab di atas yang paling utama adalahh diabetes melitus dan
diabetes insipidus.
Selain itu dalam beberapa keadaan fisiologik dapat meningkatkan pengeluaran
urin misalnya: stres, latihan, dan cuaca panas dengan minum yang berlebihan.
C. TANDA
DAN GEJALA POLIURIA
penyakit
ginjal polikistik, penyakit anemia sel sabit, pielonefritis, amiloidosis, , dan
myeloma. Proses pengobatan pada penyakit tertentu juga ada yang memberikan efek
samping berupa poliuria ini, misalnya obat antihipertensi. Jadi, waspadalah
ketika mengalami poliuria, karena banyak hal yang dapat menjadi sebab
terjadinya poliuria tersebut.
D.
PATOFISIOLOGI
BERDASARKAN PENYIMPANGAN KDM
Gangguan metabolism glukosa/ karbohidrat,DM , Kekurangan insulin untuk mengangkut glukosa melalui
membrane dalam sel hiperglikemia serum
plasma meningkat ( hiperosmolariti) cairan intrasel berdifusi kedalam sirkulasi
atau cairan intravaskuler. aliran
darah ke ginjal meningkat sebagai akibat dari hiperosmolariti terjadi diuresis
osmotic (poliuria).
E. Klasifikasi data
1.
Data subyektif
Klien
mengeluh banyak kencing
2.
Data obyektif
·
TTV
: TD : 120/80 mmhg, N : 80x/ menit, P : 20x/ menit, S : 37oC
·
WBC
: 10,9 x 103/ µL
F. ANALISA DATA
Data
|
Etiologi
|
Masalah
kep.
|
Data subyektif
Klien mengeluh banyak kencing
Data objektif :
TTV : TD : 120/80 mmHg, N : 80x/ menit, P : 20x/
menit, S : 37oC
WBC : 10,9 x 103/µL
|
Gangguan metabolism glukosa/
karbohidrat
DM
Kekurangan insulin untuk
mengangkut glukosa melalui membrane dalam sel
Hiperglikemia
serum plasma meningkat
atau
( hiperosmolariti)
cairan intrasel berdifusi
kedalam sirkulasi atau cairan intravaskuler
aliran darah ke ginjal
meningkat sebagai akibat dari hiperosmolaritas
terjadi diuresis osmotic
(poliuria).
|
Polyuria
|
G. DIAGNOSA
KEPERAWATAN
1.
Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh
berhubungan dengan output yang berlebih (muntah,diare)
- Devisit volume cairan berhubungan berhubungan dengan poliuria.
- Gangguan pola tidur berhubungan dengan nokturia
H. INTERVENSI
DAN RASIONAL
Diagnosa keperawatan
Devisit volume cairan berhubungan dengan poliuria.
Tujuan : pola eliminasi urin kembali normal
Tujuan : pola eliminasi urin kembali normal
Kriteria Hasil : (-) mata cowong,input normal/hari
Intervensi :
a) Kaji pola berkemih seperti frekuensi dan jumlahnya. Bandingan keluaran urin dan masukan cairan dan catat berat jenis urin
a) Kaji pola berkemih seperti frekuensi dan jumlahnya. Bandingan keluaran urin dan masukan cairan dan catat berat jenis urin
R/: mengidentifikasi fungsi kandung kemih (mis:
pengosongan kandung kemih, fungsi ginjal dan keseimbangan cairan.
b) Palpasi adanya distensi kandung kemih dan observasi pengeluaran cairan
R/: disfungsi kandung kemih bervariasi,
ketidakmampuan berhubungan dengan hilangnya kontraksi kandung kemih untuk
merilekskan sfingter urinarius
c) Anjurkan pasien untuk minum/masukan cairan (2-4 /hr) termasuk juice yang mengandung asam askorbat
R/: membantu mempertahan fungsi ginjal, mencegah
infeksi dan pembentukan batu
d) Bersihkan daerah perineum dan jaga agar tetap kering lakukan perawatan kateter bila perlu
d) Bersihkan daerah perineum dan jaga agar tetap kering lakukan perawatan kateter bila perlu
R/: menurunkan resiko terjadinya iritasi
kulit/kerusakan kulit
e) Berikan pengobatan sesuai indikasi seperti: vitamin dan atau antiseptik urinarius
e) Berikan pengobatan sesuai indikasi seperti: vitamin dan atau antiseptik urinarius
R/: mempertahankan lingkungan asam dan menghambat
pertumbunhan bakteri (kuman)